PERMATA HATIKU

BALQIS RISFIANDA ATSTSABITA



Tanggal 18 Mei 2009, jam 01.15 merupakan saat-saat kebahagianku, karena permata hatiku yang kedua telah lahir ke dunia, sebagai karunia Allah swt. Sujud syukurku disertaik takbir dan tahmid memuji-Mu ya Allah, aku berterima kasih atas karunia Mu kepada kami. Lahir dengan sempurna dan cantik, menambah bahagia rasa hati kami sebagai orang tuanya. Balqis, sebagai tanda kasih sayang kami kepada permata hatiku kami sematkan padanya. Balqis, mengingatkan kisah teladan dalam Islam, seorang ratu dengan kerajaan yang besar, akan tetapi tetap mengakui kebesaran Tuhan Allah swt melalui Nabinya Sulaiman as.

Sebelumnya, 27 Mei 2002 permata hatiku yang pertama, Iqbal Risfianda Arraihan, juga telah memberi kebahagian hidupku, hingga kini telah tumbuh dengan sehat, tumbuh dengan segala kelebihannya, membuat tenteram hati kami. Dengan demikian, tugas berat telah menanti untuk membimbing mereka meniti jalan kehidupan sesuai jalan yang telah ditunjukkan Allah swt melalui Rasul-Nya Muhammad saw.

Namun, di sela kebahagiaan kami, kami pun tetap sadar, bahwa kehadiran makhluk indah dan menyenangkan, adalah sebuah hiasan dunia dan ujian bagi kami. Permata hati bermakna sebagai amanah, ujian hidup. Sejauh mana kita cinta pada permata hati, tetapi janganlah melupakan, mengabaikan, meninggalkan, mengurangi kecintaan kepada Allah swt yang memeri hidup dan kehidupan kepada semua makhluk. Permata hati, sebagai ujian panjang, sepanjang hidupnya. Dari memberikan kasih sayang yang selayaknya, mendidiknya hingga dia mampu menjalani kehidupannya dengan benar, meniti jalan Tuhan (Allah swt) yang lurus, menjaga dari penyimpangan, karena bila dia menyimpang, tentu Allah swt akan meminta pertanggung jawaban, mengapa engkau biarkan dia hidup dalam penyimpangan dari jalan Allah swt.

30 Okt 2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOP (Standard Operation Procedure)